Translate

Showing posts with label Raja Ampat. Show all posts
Showing posts with label Raja Ampat. Show all posts

Friday, December 20, 2019

Burung Surga Merah

Burung Surga Merah/ Red Bird of Paradise (Paradisaea rubra) hidup di hutan hujan tropis Raja Ampat. Perilakunya mirip Burung Surga Kecil/ Cendrawasih Kuning (Paradisaea minor). Saya sering mengantar wisatawan untuk menonton burung ini di Kepulauan Raja Ampat khususnya di Pulau Waigeo. 
Untuk menonton Cendrawasih merah, kita perlu bangun pagi sekali sekitar jam 05.00 Kemudian kita perlu jalan kaki selama kurang lebih 1 jam ke lokasi nonton. Peralatan yang dibawa adalah teropong, dan kamera. 
Burung Surga Merah (Paradisaea rubra)
Burung Surga Merah (Paradisaea rubra)
Ketika cahaya matahari mulai menerangi kanopi hutan, Burung Surga Merah mulai aktif berkicau. Saat itu yang jantan akan memanggil betina agar mereka bisa mempertontonkan kepiawaian mereka dalam berdansa. Burung-burung jantan akan bersaing merebut hati burung betina supaya diajak kawin. 
Rata-rata Burung Surga Merah berdansa dan berkicau hingga jam 09.00 ketika cahaya matahari telah menerangi hutan hujan tropis Waigeo. 
Setelah kegiatan menonton Cendrawasih Merah selesai, para wisatawan bisa kembali ke penginapan untuk beristirahat. Aktivitas selanjutnya bisa dilanjutkan dengan kegiatan birding di pulau-pulau atau snorkeling. 
Raja Ampat kaya dengan keanekaragaman hayati (biodiversity) baik di atas permukaan tanah (hutan) dan di dasar laut (terumbu karang). Masyarakatnya juga memiliki adat istiadat yang unik. 
Di atas adalah ilustrasi Burung Surga Merah yang saya buat menggunakan Autodesk Sketchbook. Gambar tersebut sekarang tersedia sebagai cetakan di t-shirt, mug, tote bag, iPhone case, botol air minum, dan berbagai produk lainnya. Silahkan melihatnya di Alam Lestari. Semoga Anda tertarik untuk membelinya. 

Sunday, April 24, 2016

Ikan Pari Manta

Ikan pari adalah salah satu spesies ikan yang dilindungi di dunia. Ukuran bentang sayapnya mencapai 3 atau 4 meter. Berarti ikan pari bisa beberapa kali lebih besar dari manusia. Saya melihatnya saat berkunjung ke Raja Ampat beberapa waktu yang lalu ketika memandu 4 wisatawan Ceko.

Selama berada di kepulauan yang indah itu, kami berkunjung ke berbagai lokasi terumbu karang seperti di Yenbuba, Mansuar Barat, Teluk Kabui, Batu Lima, Friwen, hingga ke Pianemo (gugusan pulau-pulau karst yang memiliki pemandangan indah sekali). Biaya keliling Raja Ampat selama 5 hari untuk satu grup kecil wisatawan Ceko tersebut terbilang mahal yakni 38 juta rupiah.
Stasiun Pembersihan
Di lautan bebas, ada sebuah tempat yang cukup "dangkal" di mana ikan-ikan pari manta ini membersihkan dirinya. Di lokasi inilah, para wisatawan yang umumnya adalah penyelam skuba dan penyelam bebas mengamati ikan-ikan manta tersebut. Dalamnya sekitar 15 hingga 25 meter di bawah permukaan laut. Sewaktu berada di Stasiun Pembersihan, kami merasakan adanya arus laut. Kami harus terus berenang melawannya agar tetap berada di atas stasiun pembersihan ini.
Ikan-ikan manta akan melayang mengitari stasiun pembersih sambil tubuhnya dibersihkan oleh ikan-ikan kecil yang memakan berbagai kotoran yang menempel di tubuh mereka. Inilah yang disebut simbiosis mutualisme.
Ketika tubuh mereka telah bersih maka mereka akan meninggalkan stasiun itu kembali ke lautan bebas. Tubuh yang bersih akan mengurangi tahanan air sehingga ikan pari manta bisa berenang lebih cepat di samudra.

T-shirt Manta
Nah, setelah membaca sedikit cerita dari saya tentang Manta, besar harapan saya, para pembaca berminat membeli T-shirt dengan gambar ikan Manta tersebut yang telah saya desain menggunakan Inkscape.
T-shirt ini bisa dipesan secara online lewat website Zazzle pada link gambar di bawah ini: