Translate

Wednesday, November 23, 2016

Rumah Kaki Seribu

Rumah Kaki Seribu
Saya baru saja berkunjung ke Pegunungan Arfak selama 5 hari 4 malam. Selama di sana, saya bertemu dengan penduduk setempat yang tinggal di sekitar Danau Anggi. Saya juga sempat menginap selama beberapa hari di rumah tradisional mereka yang dikenal dengan nama Rumah Kaki Seribu. Suhu udara di sana sangat dingin sekali dan bahkan bisa mencapai di bawah 15 derajat Celcius. Tentu saja saya menggigil kedinginan di malam hari. Di dalam rumah tradisional ini, masyarakat asli Papua tersebut menyalakan api yang berfungsi untuk memasak makanan sekaligus menghangatkan ruangan. Sayang sekali rumah tradisional ini tidak memiliki cerobong asap. Saat api menyala, asap akan mengisi seluruh ruangan. Mata saya dan kawan-kawan yang naik dari kota Manokwari terasa pedih sekali.
Rumah tradisionalnya sederhana sekali tapi saya merasakan kenangan indah selama menginap beberapa hari dengan penduduk setempat. Mereka baik sekali dan memperlakukan kami sebagai bagian dari anggota keluarga.
Agar pembaca bisa memiliki gambaran mengenai seperti apa rumah kaki seribu tersebut, saya telah membuat sketsa digital menggunakan aplikasi Autodesk Sketchbook.

Tuesday, June 14, 2016

Burung Taun-taun Lambang Cinta Sejati

Selain menggambar menggunakan media tradisional seperti pensil grafit, pensil arang (charcoal), pensil warna cat air (watercolour pencils); saya juga sering membuat illustrasi digital menggunakan software inkscape. Ini adalah pekerjaan yang membutuhkan kesabaran karena bukan lagi pensil yang saya pegang melainkan mouse.

Dari sejumlah gambar vektor yang pernah saya buat, salah satunya tentang sepasang burung Taun-taun yang terbang di atas Pulau Papua dan bisa dilihat di depiksi di atas. Ini adalah logo untuk situs wildlife-papua.com. Situs wildlife-papua tersebut dibangun untuk mempromosikan pelestarian alam, dan pemberdayaan ekonomi lewat ekowisata. Ini sangat penting karena saya menyadari bahwa lingkungan hutan dan kawasan laut serta terumbu karang tempat masyarakat adat itu berada merupakan sumber kehidupan yang harus dijaga dan dipelihara sampai kapanpun.
Berikut ini, adalah gambar vektor dari burung taun-taun tersebut yang tersedia di toko online Alam Lestari. Gambar tersebut tersedia dalam produk lainnya seperti tas (tote bag), casing ponsel, t-shirt dan lain-lain. Silahkan klik gambar di bawah, untuk Anda yang berminat membelinya.
Burung Taun-taun Lambang Cinta Sejati
Alasan saya menggunakan burung taun-taun adalah karena burung ini merupakan lambang cinta sejati yang dikenal oleh masyarakat Papua. Burung taun-taun banyak ditemukan di hutan-hutan Papua, Maluku dan pulau-pulau besar maupun kecil di kawasan Samudra Pasifik. 
Burung taun-taun kerap dijumpai terbang berpasangan, bergerombol serta sendirian. Kalau burung taun-taun tersebut sudah memiliki pasangan hidup, mereka akan terbang bersama mencari buah-buah hutan untuk dimakan. Biji-bijian yang mereka tebar ke sudut-sudut hutan nanti akan tumbuh menggantikan pohon-pohon yang telah tumbang karena lanjut usia. 
Jika salah satu dari pasangan itu mati (entah karena sakit, atau ditembak pemburu) maka pasangan yang bertahan hidup akan terbang sendiri seumur hidupnya. 
Inilah yang menjadi dasar pemilihan burung taun-taun sebagai logo dari wildlife-papua.com. Bergerombol, berpasangan maupun sendirian, saya bertekad untuk mendukung pelestarian alam Papua dan pemberdayaan masyarakat adat lewat program ekowisata.
Ini adalah wujud kecintaan dan rasa syukur saya buat Tanah Papua tempat di mana saya dilahirkan dan dibesarkan meskipun kedua orang tua saya berasal dari Minahasa.


Wednesday, May 25, 2016

Kupu-kupu Dua Mata

Di bawah ini adalah gambar vektor dari kupu-kupu dua mata yang dalam bahasa Inggris disebut The Silky Owl butterfly. Dalam bahasa Latin namanya Taenaris catops.
Saya "menggambarnya" menggunakan software Macromedia Freehand MX. Ketika itu saya baru belajar menggambar secara digital menggunakan laptop dan mouse. Meskipun prosesnya lebih lama, ternyata gambar digital bisa dibuat dengan hasil yang baik.


Kupu-kupu dua mata ini sering saya lihat ketika memandu wisatawan di hutan Papua selama beberapa hari. Ada juga satwa liar lain yang kami lihat seperti burung Cendrawasih, Lao-lao (sejenis kanguru) dan rusa.
Nah, jika Anda ingin melihat kupu-kupu dan satwa liar di habitat alaminya, datanglah ke Papua.

Tuesday, May 24, 2016

Saatnya Panen

Ini adalah gambar seorang petani tradisional di Pulau Jawa, Indonesia. Dia sedang bekerja memanen hasil pertanian di kebunnya. Saya membuat gambar ini beberapa tahun yang lalu saat masih tinggal di kota Malang - Jawa Timur. Kota itu memiliki udara yang sejuk dan dikelilingi oleh lahan pertanian yang produktif. Saya menggunakan pensil warna untuk membuatnya. Saya lupa nama perusahaan pembuat pensil itu. Mungkin Faber-Castell.

Gambar ini telah berada di dalam sebuah kotak karton, bersama-sama dengan lukisan-lukisan saya yang lain, selama bertahun-tahun. Saya senang sekali melihatnya masih dalam keadaan baik. Saya merasa perlu membagikannya di blog ini.

Monday, May 23, 2016

Pikul Semen

Suatu hari setelah memandu seorang wisatawan Jerman bernama Katja menikmati kegiatan snorkeling di Pulau Raimuti, saya mengantarnya kembali ke kota Manokwari. Kebetulan saat itu waktu menunjukkan pukul 02.00. Kami menyempatkan diri berkunjung ke rumah, Niko Asaribab - seniman Papua yang tinggal di kawasan Pelabuhan Anggrem. Karya-karyanya sebagian besar berupa ukiran dari kayu. Ada juga lukisan tentang pemandangan bawah laut terutama terumbu karang dan ikan-ikan tropis.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih setengah jam di situ, kami melanjutkan perjalan kami ke pelabuhan Anggrem. Di situ ada beberapa kayu yang merapat di dermaga. Ada tumpukan Semen Tonasa tak jauh dari tempat kami berdiri. Matahari bersinar penuh dan langit cerah. Suasana saat itu terasa panas. Dan saya melihat seorang buruh angkut barang yang memikul semen untuk dimuat ke kapal. Ada satu sak semen tergeletak begitu saja di dermaga kayu. Mungkin semen itu jatuh dari punggung salah satu buruh yang bekerja.
Saya membuat sebuah gambar tentang pemandangan di pelabuhan Anggrem itu. Pelabuhannya sangat sederhana. Beberapa tahun kemudian, pelabuhan itu telah berubah menjadi pelabuhan rakyat dengan konstruksi beton, lantai paving block. Pelabuhan yang baru tersebut saya dengar telah diresmikan oleh Presiden Indonesia Jokowi.
Kini suasana pelabuhan rakyat yang serba sederhana telah hilang. Setidaknya saya telah membuat sebuah gambar tangan berukuran kecil sebagai kenang-kenangan.

Friday, May 20, 2016

Lukisan Cat Air Burung Surga

Setelah membuat sketsa Burung Cendrawasih beberapa waktu yang lalu, langkah selanjutnya adalah mewarnainya agar karya seni ini nampak lebih bagus. Saya pakai Pensil Warna Cat Air ( Derwent Watercolour Pencils). Jadi saya bisa mengarsir atau mewarnai gambar layaknya seperti menggunakan pensil warna biasa. Tapi selanjutnya saya bisa menggunakan kuas kecil yang telah dicelup sedikit ke dalam air dan menyapukannya ke permukaan gambar yang telah diwarnai untuk menciptakan efek sapuan kuas.


Efek sapuan kuas basah mengakibatkan warna mengisi permukaan kertas secara lebih merata. Untuk menghemat waktu maka saya tidak mengarsir sketsa yang ada. Saya langsung menggunakan pensil itu sebagai cat air. Caranya mudah saja. Setelah mencelupkan kuas ke air, saya menyapukannya ke ujung pensil sesuai dengan warna yang saya kehendaki. Selanjutnya saya menyapu permukaan sketsa yang hendak diwarnai. Pekerjaan ini berisiko merusak gambar karena kerta saya saya pakai lebih tipis dari yang diperuntukan bagi lukisan cat air. Dengan penuh kehati-hatian dan kesabaran, akhirnya saya bisa menyelesaikan lukisan tersebut. Semoga Anda menyukainya.
Lukisan Cat Air Burung Cendrawasih
Sketsa Burung Cendrawasih
Burung Cendrawasih Merah
Gambar Vektor Cendrawasih Merah

Monday, May 16, 2016

Sketsa Burung Cendrawasih

Baru saja saya menyelesaikan satu lagi sketsa tentang Burung Cendrawasih. Saya memakai pensil Staedtler 2B untuk mengerjakannya. Kemudian saya memotretnya dan mengolahnya di komputer. Sayang sekali, hari sudah malam ketika saya mengambil foto sketsa tersebut. Akibatnya, kualitas gambar yang dihasilkan tidak terlalu terang.

Sketsa ini akan saya olah lagi dengan mewarnainya menggunakan cat air. Jika sudah jadi, saya akan menceritakannya di blog ini.
Secara umum, dunia ilmu pengetahuan mengenal adanya 41 spesies burung cendrawasih. Sebagian besar hidup di hutan Papua. Mereka memakan buah dan menyebarkannya ke seluruh penjuru hutan. Oleh karena itu burung Cendrawasih memiliki peran yang penting dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan hujan tropis tempat ia hidup dan berkembang.
Baca juga:

Sunday, May 15, 2016

Gembok

Saya baru saja upload sebuah gambar ke Tropical Art. Kali ini saya tidak menggambar burung, bunga atau satwa liar. Yang saya unggah adalah grafik vektor "gembok" yang saya buat menggunakan Inkscape. Ini adalah benda yang terbuat dari besi dan setiap hari saya pegang. Saat membuka toko, saya akan mengambil kunci dari gantungan dan menuju ke pintu utama lalu memasukkan kunci tersebut ke dalam gembok. Setelah gembok terbuka saya akan mengeluarkannya dari lubang kaitan di dua daun pintu besar yang menutup toko. Kemudian pintu saya dorong dan mulailah saya bekerja sebagai seorang pemilik toko yang melayani pembeli mulai dari air mineral hingga lilin.
Grafik Vektor "Slot" versi Inkscape - kalau ini saya gambar pakai laptop dan mouse

Di malam hari, saya akan mengambil gembok ini kembali dan menggantungnya ke pintu utama toko sebelum menguncinya. Kegiatan ini merupakan salah satu dari aktivitas rutin selama beberapa tahun terakhir.
Bila saya sedang bekerja di luar rumah (sebagai pemandu wisatawan) maka saya akan berada di tengah hutan Papua atau di pulau-pulau terpencil di Raja Ampat, Teluk Cendrawasih atau di Teluk Triton selama beberapa hari. Oleh karena itu, tanggung jawab menggunakan gembok ini ada di tangan seorang karyawan saya.
Sketsa Gembok, kalau yang ini hasil goresan tangan

Sebenarnya istilah gembok kurang dikenal di Papua. Masyarakat di sini sudah terbiasa menggunakan kata 'slot.' Kata ini berasal dari bahasa Belanda "slot atau hangslot" yang artinya sama dengan gembok. Nah, sebagai penghargaan saya untuk jasa dari slot tersebut dalam menjaga keamanan toko saya saat ditutup maka saya buat sketsa dan gambar vektor dari slot tersebut, hehehe.....
Oh ya, hampir lupa. Saat saya sedang membuat sketsa pensil dari slot tersebut, saya ditemani oleh seorang perempuan muda berdarah Jerman. Dia bekerja sebagai guru di Cina. Waktu itu dia sedang berlibur di Manokwari. Dia duduk di hadapan saya sambil bercerita tentang berbagai hal. Akhirnya saya beri sejumlah penjelasan mengenai lokasi snorkeling di Perairan Manokwari dan trekking di hutan Pegunungan Arfak. Perempuan Jerman ini jalan-jalan seorang diri di papua. Dia pun mau bermalam di hutan Warmarway di Pegunungan Arfak untuk menonton burung Cendawasih. Tentunya dia tidak seorang diri. Saya sudah telpon pemandu lokal di kampung Warmarway bersama-sama dengan beberapa anak perempuan setempat untuk menemaninya selama di hutan. Waduh! Saya lupa namanya.

Wednesday, May 11, 2016

Burung Surga Jantan

Saya baru saja mengunggah sebuah gambar berbentuk vektor ke akun di Redbubble. Judulnya adalah Lesser Birds of Paradise artinya Burung Surga Kecil. Dalam bahasa Indonesia, burung ini lebih dikenal dengan nama burung Cendrawasih. Gambar di bawah ini adalah Cendrawasih jantan. Burung
Burung ini hidup di hutan-hutan Papua. Burung surga dan burung-burung lainnya yang ada di hutan memegang peranan penting dalam kelestarian hutan hujan tropis Papua. 
Burung Cendrawasih Jantan dari hutan hujan tropis Papua
Mereka menyebarkan biji-bijian dari buah yang mereka makan ke seluruh penjuru hutan. Hutan hujan tropis sangat bermanfaat bagi kehidupan kita karena menyerap gas-gas CO2 yang kita lepaskan ke udara dari kendaraan bermotor, kompor dan termasuk rokok yang kita hisap sehari-hari. Pada saat yang sama, hutan tropis melepas Oksigen ke udara yang kita hirup setiap detiknya.
Sayang sekali, burung surga atau burung Cendrawasih ini terus diburu oleh masyarakat karena keindahan bulunya.
Cendrawasih jantan harus menunjukkan kelihaiannya berdansa guna memikat burung Cendrawasih betina agar mereka bisa kawin. Atraksi dansa ini telah menjadi daya tarik wisata terutama bagai wisatawan pencinta alam dan pengamat burung. Meskipun tur di hutan tergolong sulit, banyak yang tetap berminat untuk menjadi peserta. 
Sebagai seorang pemandu turis, saya telah mengatur perjalanan bagi ratusan wisatawan yang ingin menjelajah hutan sekaligus menonton keindahan burung ini. Saya biasa mengantar wisatawan pengamat burung tersebut ke Lembah Klasow di Kabupaten Sorong atau ke Pegunungan Arfak di Kabupaten Manokwari di Papua Barat.
Meskipun perjalanan di dalam hutan tergolong sulit, para wisatawan senang karena bisa melihat ekosistem hutan dan menonton tarian burung Cendrawasih yang bisa dibilang sebagai bonus buat mereka.

Monday, May 9, 2016

Lukisan Cat Air Burung Cendrawasih

Lukisan cat air Burung Cendrawasih berikut ini saya buat masih menggunakan Derwent Watercolor Pencils.  Saya sering melihat burung ini saat memandu wisatawan pengamat burung dalam kegiatan wisata alam di hutan hujan tropis Lembah Klasow atau Pegunungan Arfak di Papua Barat.
Burung Cendrawasih memegang peranan yang sangat penting bagi ekosistem hutan karena mereka menyebar biji-bijian dari buah yang mereka makan ke seluruh penjuru hutan. Sayang sekali, hingga kini burung-burung tersebut masih terus diburu oleh masyarakat.

Saya memperkenalkan skema ekowisata di Papua Barat dengan harapan agar masyarakat asli bisa mendapatkan penghasilan tambahan dan pada saat yang sama bersama-sama ikut menjaga kelestarian hutan.
Anda bisa memesan lukisan di atas sebagai gambar cetak dalam berbagai produk seperti tas, buku, case ponsel pintar, atau mug serta rok mini. Silahkan melihatnya di link berikut: Paradise Birds in Watercolor

Tuesday, May 3, 2016

Lukisan Cat Air Bunga Hibiscus

Lukisan kecil Bunga Hibiscus ini saya buat menggunakan pensil warna cat air Derwent. Saya melihat bunga itu saat sedang memandu seorang mahasiswi dari Inggris. Kami menghabiskan waktu kurang lebih dua minggu menjelajah hutan belantara Papua Barat.  Kami berkemah di hutan, mengamati satwa liar terutama burung cendrawasih, dan bunga-bunga hutan yang tumbuh di pinggir sungai, anggrek yang ada di tanah maupun di cabang-cabang pohon serta tumbuhan yang merambat yang banyak jenisnya.
Pada mulanya saya tidak terlalu menaruh perhatian pada bunga hibiscus yang lebih dikenal dengan sebutan kembang sepatu. Namun, akhinya saya menyadari bahwa saya belum pernah menggambar bunga hibiscus. Tak lama kemudian saya mencoba membuat sketsa memakai pensil Staedler 2B. Lalua saya mewarnainya. Dan jadilah lukisan kecil Kembang Sepatu ini seperti pada gambar berikut:

Lukisan Cat Air Kembang Sepatu
Saya tidak menyangka kalau lukisan yang sederhana ini laku dibeli seseorang sebagai desain cetak pada baju kaos Zazzle. Senang rasanya mendapati bahwa ada seseorang yang membeli kaos tersebut dan semoga dia menyukai karya seni ini.


Lukisan Kembang Sepatu di atas sudah bisa dipesan dalam bentuk t-shirt, casing ponsel, bantal dan tote bag bagi para pembaca di Indonesia. Silahkan klik gambar berikut untuk memesannya.
 Tote Bag Kembang Sepatu
Tote Bag Kembang Sepatu

Monday, May 2, 2016

Kupu-kupu Sayap Burung Ornitopthera Priamus

Setiap kali saya ke hutan mengantar wisatawan, selalu saja saya melihat kupu-kupu. Ada sejumlah spesies di Papua yang berukuran besar dengan bentangan sayap mencapai lebih dari 20 cm. Salah satu spesies yang umum saya jumpai adalah Ornithoptera priamus. Kupu-kupu ini suka mengumpulkan sari bunga kembang sepatu atau bunga jeruk.
Berikut ini adalah gambar dari kupu-kupu tersebut yang saya sket memakai pensil biasa dan warnai dengan Derwent Watercolor pencils.
Birdwing butterfy
Sengaja latar belakang gambar ini saya biarkan berwarna putih polos agar saya bisa menggambar ulang (dengan cara tracing) di komputer untuk keperluan pencetakan T-shirt atau produk -produk lainnya di zazzle.com/tropicalart sebagai berikut: Birdwing Butterfly T Shirt by tropicalart
Kupu-kupu ini hidup di hutan hujan tropis Papua dan berbagai pulau lain di sekitarnya. Sayang sekali hutan semakin rusak akibat aktivitas manusia. Semoga hutan dan kupu-kupu raksasa ini tetap  lestari selamanya.


Sunday, April 24, 2016

Ikan Pari Manta

Ikan pari adalah salah satu spesies ikan yang dilindungi di dunia. Ukuran bentang sayapnya mencapai 3 atau 4 meter. Berarti ikan pari bisa beberapa kali lebih besar dari manusia. Saya melihatnya saat berkunjung ke Raja Ampat beberapa waktu yang lalu ketika memandu 4 wisatawan Ceko.

Selama berada di kepulauan yang indah itu, kami berkunjung ke berbagai lokasi terumbu karang seperti di Yenbuba, Mansuar Barat, Teluk Kabui, Batu Lima, Friwen, hingga ke Pianemo (gugusan pulau-pulau karst yang memiliki pemandangan indah sekali). Biaya keliling Raja Ampat selama 5 hari untuk satu grup kecil wisatawan Ceko tersebut terbilang mahal yakni 38 juta rupiah.
Stasiun Pembersihan
Di lautan bebas, ada sebuah tempat yang cukup "dangkal" di mana ikan-ikan pari manta ini membersihkan dirinya. Di lokasi inilah, para wisatawan yang umumnya adalah penyelam skuba dan penyelam bebas mengamati ikan-ikan manta tersebut. Dalamnya sekitar 15 hingga 25 meter di bawah permukaan laut. Sewaktu berada di Stasiun Pembersihan, kami merasakan adanya arus laut. Kami harus terus berenang melawannya agar tetap berada di atas stasiun pembersihan ini.
Ikan-ikan manta akan melayang mengitari stasiun pembersih sambil tubuhnya dibersihkan oleh ikan-ikan kecil yang memakan berbagai kotoran yang menempel di tubuh mereka. Inilah yang disebut simbiosis mutualisme.
Ketika tubuh mereka telah bersih maka mereka akan meninggalkan stasiun itu kembali ke lautan bebas. Tubuh yang bersih akan mengurangi tahanan air sehingga ikan pari manta bisa berenang lebih cepat di samudra.

T-shirt Manta
Nah, setelah membaca sedikit cerita dari saya tentang Manta, besar harapan saya, para pembaca berminat membeli T-shirt dengan gambar ikan Manta tersebut yang telah saya desain menggunakan Inkscape.
T-shirt ini bisa dipesan secara online lewat website Zazzle pada link gambar di bawah ini:




Saturday, April 23, 2016

Ikan Terbang - Exocet yang Sebenarnya

Dulu sewaktu masih mahasiswa, saya belajar tentang desain kapal. Oleh karena itu, saya suka sekali bepergian dengan naik kapal baik ukuran besar maupun kecil.
Ketika berada di atas kapal, saya sering jalan-jalan di geladak luar untuk sekedar melihat pemandangan laut yang indah atau pulau-pulau tropis dengan pepohonan kelapanya. Sering ada segerombolan ikan lumba-lumba yang lompat dari dalam air.
Ada juga ikan terbang. Ikan ini kecil sekitar 25 cm panjangnya. Mereka terbang rendah sekali di permukaan air untuk menghindari terjangan badan kapal yang bergerak melawan ombak. Mungkin ikan terbang mengira bahwa kapal adalah predator yang hendak memakan mereka.
Misil Anti-Kapal
Dalam bahasa Prancis, Exocet adalah nama sebuah rudal anti kapal. Rudal Exocet ini menjadi sangat terkenal setelah berhasil menenggelamkan kapal perang HMS Sheffield milik British Navy dalam perang Falkland/ Malvinas antara Argentina dan Inggris. Rudal tersebut diluncurkan dari pesawat tempur Super Etendard.
Karena kejadian ini mendapat liputan media massa di seluruh dunia maka rudal anti kapal tersebut menjadi lebih terkenal dibandingkan nama yang sama untuk ikan terbang.
Ikan Terbang - Exocet yang Sebenarnya
Nah, seperti apa ikan terbang itu? Saya telah membuat sketsa dengan pencil dan diberi warna dengan cat air buat ikan terbang ini. Garis lengkung yang menyerupai ombak saya buat memakai inkscape. Bagi pembaca yang belum pernah melihat ikan exocet, eh maksud saya, ikan terbang di habitat alamnya, berikut ini adalah gambar ikan tersebut.

Gambar ini juga tersedia dalam bentuk cetakan di berbagai produk zazzle mulai dari t-shirt sampai mug untuk minum kopi pada link: Exocet Products
Jika Anda tertarik, silahkan membelinya, hehehe.... Hitung-hitung Anda telah ikut membantu saya membeli pulsa internet agar penulisan di blog ini tetap lancar.





Friday, April 22, 2016

Berenang dengan Hiu Paus

Berenang dengan ikan hiu paus telah menjadi sebuah daya tarik wisata di beberapa negara bahari di dunia. Hiu paus dalam bahasa Inggris disebut whaleshark. Nama Latinnya adalah (Rhincodon typus). Ikan ini tidak buas. Makanannya adalah ikan puri yang ukurannya kecil-kecil. Di Teluk Cendrawasih dan Teluk Bitsyari Papua, para nelayan mengumpulkan ikan puri di malam hari dan menampungnya semalam suntuk. Saat subuh tiba hiu-hiu paus itu akan datang. Mungkin mereka mampu mencium bau ikan-ikan kecil tersebut. Wisatawan dari berbagai negara di dunia, suka sekali melihat ikan tersebut. Mereka akan berenang bersamanya dan memotret ikan raksasa tersebut. Kegiatan wisata pengamatan ikan hiu paus tersebut telah menciptakan tambahan penghasilan bagi penduduk lokal.

Meskipun tidak berbahaya bagi manusia, wisatawan yang hendak berenang di laut terbuka untuk melihat satwa ini perlu menjaga jarak yang aman. Maksudnya agar ikan bisa bergerak bebas. Sering sekali wisatawan memeluk dan bahkan berada di depan mulut sang ikan sehingga menghalanginya mencari makan.
Grafik Vektor
Berikut ini adalah gambar dari sketsa di atas yang telah saya olah lebih terperinci di komputer dengan menggunakan software inkscape. Grafik vector ini bisa dibeli dalam bentuk cetakan di berbagai produk zazzle mulai dari topi, hingga kaos oblong.




Kurangi penggunaan plastik
Sengaja saya buat sketsa ikan hiu paus pada blog ini untuk membangkitkan kepedulian kita semua tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang kita miliki. Salah satu cara paling efektif adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik dan botol plastik (biasanya kita beli berupa air minum dalam kemasan).
Bila laut kita bebas dari sampah plastik, logam dan bahan kimia yang berbahaya maka ikan-ikan bisa hidup sehat. Para nelayan akan memperoleh tangkapan ikan yang berlimpah. Wisatawan pasti senang berkunjung ke sini. oleh Leo Roring